indera intan's note

       Apakah yang sebenarnya menghalangi ku? sungguh aku tak percaya akan semua yang ku alami. mengapa? mengapa harus disini, mengapa harus kamu? kemungkinan itu bisa saja terselip dalam pikiranku, tapi selalu saja ku tepis jauh-jauh. aku tak yakin jika kamu akan melakukannya. aku berharap kamu bisa walau dalam kesendirian. aku mengira kamu akan bertahan seperti aku. aku selalu menggangap kamu bisa. itulah kesalahan terbesarku. 

       aku sebenarnya dekat dengan mu, tapi dalam kedekatan kita selama ini ada yang hampa. hampa tak bermakna. aku kira kamu tak memiliki masalah sedikitpun,  karena aku tak pernah mendengar keluh kesahmu padaku. aku tau kau selalu mencari-cari celah untuk melakukan hal-hal yang aneh. aku tak tau kenapa kau sering kali melanggar peraturan yang telah dibuat. dan kamu sering sekali tak mau diajak ke tempat ramai.

        kamu memang orang yang suka berdiam, santai dan tak mau bekerja kecuali dengan terpaksa. sangsi-sangsi juga sudah sering kamu terima. ku kira kamu akan dewasa tapi ternyata kamu makin melenceng kedunia yang tak ku kenal. aku sungguh kecewa. apa yang harus aku lakukan untuk menuntunmu lagi? waktu tak bisa ku ulang dan sifat yang ada pada dirimu sungguh melekat. aku tak tau bagaimana caranya? kamu begitu membatu, kamu melapisi dinding diri sekuat baja sedikitpun aku tak bisa melihat celah dari mu untuk dapat aku lewati untuk melihat mu.

       kenapa denganku pun kamu menutup rapat. dan aku tau tak ada satu pun orang disekitarmu yang kamu bukakan pintu untuk mengenalmu dengan benar. kamu hanya memperkenalkan keberadaan mu kepada kami, tapi kamu tak pernah menggenalkan dirimu. aku sangat sedih, aku tak pernah membayangkan hal ini. mengapa? mengapa? kamu pun tak pernah mau menjawabnya. lalu aku harus bagaimana? apa yang harus aku lakukan? apakah aku harus menjauh?? bagaimana cara ku agar dapat meruntuhkan tembok mu itu? terbukalah agar aku dapat menolongmu.

      ingin sekali aku tak menganggapmu, tapi itu tak bisa karena aku pun merasa bersalah padamu karena selama kita bersama banyak yang tdk ku lakukan untuk mu. ingin aku menggagap ini semua hanya mimpi buruk. tapi saat aku sadar itu sangat menyakitkan. aku berusaha diam tak menganggap ada apa-apa tapi disetipap jalan, disetiap mata memandang, disetiap pendengaran selalu mengingatkan ku pada mu. tolong bantu aku untuk merobohkasn dinding ketertutupan mu. beri aku solusi akan kesedihan dan kekecewaanku. ini sungguh luka yang berat nan nestapa.

          Semenjak diri ini tumbuh menjadi remaja, aku tak ingin ketinggalan akan lingkungan. aku ingin berbaur dan mengalami hal-hal baru bersama teman sebaya. Selalu saja ku amati apa-apa saja yang dapat ku lihat dari teman-teman ku termasuk satu hal itu. suatu hal yang sangat hangat dan ramai diperbincangkan di kaula muda. apalagi kalau bukan "cinta". aneh rasanya diri ini akan satu kata itu. walau memang sedari kecil aku sering sekali mendengar kata-kata itu, baik dari media elektronik maupun dari lingkungan nyata. kata-kata cinta hmm.... membuat aku berguman. apasih itu cinta? mengapa banyak orang terutama anak muda sangat mengagungkan kata itu? itu merupakan pertanyaan yang sampai sekarang belum dapat aku jawab. 

       Aneh memang jika aku tak bisa akrab dengan teman-teman ketika hal yang sedang dibahas adalah "cinta". mereka mempunyai begitu banyak cerita dan warna akan kata "cinta". dan saat itu aku hanya bisa menjadi pendengar setia yang hanya bisa berkomentar tanpa tau apa-apa bagaikan bernasehat tanpa pernah melakukannya. iri memang ada dalam hati ini ketika disekelilingku berbicara tentang "cinta". Tapi entah kenapa aku belum bisa menemukan apa itu cinta. Saat ditanya apakah pernah kamu jatuh cinta? Aku hanya bingung memikirkannya. Kadang karena malu aku bilang saja "ada aja". 

        Karena lingkungan yang aneh ini aku terkadang amat susah berteman terutama para wanita, sedangkan teman laki-laki aku hanya mau berteman jika berada dalam satu kelas, jika tidak  maka aku akan cuek saja tak mau tahu. Karena dunia yang semacam ini aku menjadi takut berteman dengan teman laki-laki, sehingga sebisa mungkin aku untuk menhindari mereka.

       Lama semakin lama, aku amati lingkungan sekitar. hal yang paling menarik dibicarakan yaitu "cinta" tetap saja berkembang dan semakin berkembang. aku disuguhi banyak hal menarik yang dikatakan cinta oleh kalangan muda, baik dari teman dari tv dan yang lainnya. sehingga seiring waktu berjalan aku juga ingin merasakan apa itu cinta. dari penggalaman teman yang telah lama bergelut dalam dunia percintaan mengatakan ' mencintai memang tak selamanya bahagia, tapi jika kamu tak mau mencoba itu berarti kamu takut untuk terluka'. 

        Aku berfikir sepanjang hari akan cinta kalangan muda. apakah selama ini aku terlalu takut untuk terluka oleh cinta? apakah selama ini aku takut untuk memulai cinta? ataukah aku orang abnormal akan cinta?  begitu banyak pertanyaan yang membuat diri ini berkata 'aku mau seperti yang lain'. aku mau berbicara cinta dan merasakan cinta seperti yang lain. tapi sebelumnya, sebelum kita merasakan cinta harusnya ada seseorang yang membuat kita jatuh cinta bukan? maka itulah yang harus aku cari agar dapat merasakan cinta. 

       Waktu selalu berjalan, sehingga untuk mencari orang yang dapat membuatku jatuh cinta aku pandangi laki-laki yang aku temui. dan didalam hati berkata apakah dia yang aku cintai yang membuat aku jatuh cinta? selalu pertanyaan itu yang aku tanyakan pada diri sendiri.  ohh tidak, bukan kah kita bisa jatuh cinta  kepada orang jika kita mengaguminya. Entah itu kagum karena ketampanannya, kecerdasannya, perhatiaannya dan yang lainnya. sehingga ketika ku temui kekagumanku akan orang lain aku selalu bertanya pada diri "apakah aku menyukainya? apakah aku mencintainya?" 

     Seiring berjalannya waktu, aku menyadari banyak yang aku kagumi dari laki-laki atas ketampanannya, kepandaiannya atau mungkin dari perhatiannya. jadi tak mungkin ada banyak yang aku sayangi maupun yang aku cintai yang dapat membuatku jatuh cinta. dan suatu saat aku tahu bahwa tak cukup jika kagum akan ketampanan, kepandaian maupun yang lain tanpa adanya kesholehan. 

         Seberapa pun besarnya hati ini, aku masih merasa mengarungi lautan yang tak berujung. Ketika ku perhatikan kehidupan orang lain, seakan mereka telah menemukan pelabuhan hati yang masih belum digapai. bila mereka yang begitu yakinnya maka sebaliknya aku. Aku kini masih berada ditengah lautan yang sedang kebingungan menentukan jalan yang harus ditempuh. Aku tak mau menempuh jalan yang telah melalaikan ku sebelumnya. Tapi jalan yang ingin ku tuju saat ini belum ku temukan cahaya menujunya. belum terlihat cahaya dalam jalan ku ini. Aku tau jalan ini amat sulit, tapi aku memilihnya. Tapi ,... apa ini?? Mengapa aku masih dalam kegelapan jalan? Mungkinkah Jalan itu sedang tertutup debu atau mungkinkah aku yang tertutupi oleh hitamnya diri, hingga tak dapat melihat cahaya terang?
       Tak tahu seberapa sulitnya aku mencoba, akan tetap ku coba mencari jalan itu. Jalan dimana cinta abadi ada didalamnya. Bercinta dengan yang abadi dan dicintai dengan yang abadi. Mencintai yang begitu mencintai dan dicintai dengan yang dicinta. 
Meskipun kini masih ku cari jalannya, esok ku yakin akan datang pemberi jalan mengarahkan ku padanya. Pada jalan dimana hanya akan mendatangkan ketenangan dan kedamaian. Tak melihat seberapa terjal jalan itu, karena hanya akan ada senyum dalam menghiasi perjalanan. Senyum bahagia karena diujung jalan akan menanti kebahagiaan yang kekal abadi. Jalan cinta yang abadi tanpa ada rasa kecewa, duka, dan terhinati. 

salama aku mengajari siswa dan benar-benar terjun kelapangannya. begitu banyak yang ku dapat dari para tingkah laku anak-anak sekarang. masa anak-anak menuju remaja sekarang ini banyak sekali yang heboh dengan kpop, kekorea-koreaan dan sedikit yang non kpop. anak- anak sekarang mulai memudar rasa hormatnya dengan yang lebih dewasa. anak-anak sekarang banyak yang mencari perhatiannya dengan berpacaran. sehingga ketika belajar dikelas yang didiskusikan malah lebih banyak mengenai pasangan mereka, tentang kegiatan mereka diluar kelas. maka dari itu sulit sekali membuat mereka fokus dengan belajar ketika pelajaran dimulai. dengan semakin canggihnya dunia informasi sekarang ini, sangat banyak kemungkinan mereka menyalah gunakan fungsi alat informasi seperti handphone, dan media sosial yang beredar didunia maya. banyak anak yang menelan mentah-mentah semua informasi yang mereka peroleh . yang demikian bisa jadi karena kurang pengawasan pula dari keluarga dan mungkin lingkungan mereka yang membuat mereka seperti itu. 

maka dari itu para guru sekarang ini harus berusaha lebih keras bukan hanya mengajari ilmu pelajaran saja dikelas, tapi juga harus mendidik sopan santun dan memberikan banyak pengarahan mengenai kehidupan yang sebenarnya seperti apa. jangan sampai kedepannya mereka para penerus bangsa ini menjadi pemuda-pemidi yang jauh dari harapan.  

perhatian yang lebih dari para guru untuk siswa itu juga perlu. contohnya kita perlu memberikan waktu untuk mereka menceritakan apa yang sedang membuatnya gelisah, sedih atau para guru bisa mendengarkan kesulitan apa-apa saja yang sedang mereka hadapi dikehidupan mereka. para guru harusnya juga bisa menjadi teman bagi muridnya, sehingga guru pun tau apa yang harus ia lakukan kepada para siswanya.

pesanku bagi para guru: perhatikanlah para murid, kebanyakan dari mereka butuh perhatian dan juga nasehat untuk mereka melangkah menggapai masa depannya yang para siswapun belum menyadari apa yang harus mereka hadapi dimasa depan. nasehatilah siswa- siswa sebagaimana mereka adalah anak-anakmu.

    saat diri ini sudah dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. maka akupun sudah memutuskan jalan mana yang akanku tempuh. tapi sungguh jalan yang ku tempuh bukanlah jalan biasa karena aku memilik jalan kebenaran. dimana jalan itu adalah jalan orang-orang yang siap diuji dan diuji.jalan dimana aku harus menjaga diri dan memberikan seluruh apa yang ku miliki demi kebaikan. baik itu waktu, uang, tenaga, pikiran, tenaga dan segala apa yang ku punya. Terkadang aku berpikir jika saja aku pedulikan diriku saja terserah saja yang lain jadi apa. yang terpenting aku menjadi orang baik dan tak merugikan orang lain.  banyak alasan yang ku berikan pada diriku sendiri mengenai ini. mengenai tak mau tahu mengenai orang lain, mengenai rasa takut cacian, makian, hinaan, sindiran, tak bekawan, kesepian, dan dianggap aneh oleh orang lain. sungguh ini bukanlah jalan yang begitu saja ditempuh. dalam dunia yang ku tau aku tak mau itu. tak mau sendirian, kesepian, dihina, dimaki dan dianggap aneh oleh orang lain. tapi sedikit demi sedikit aku paham akan hal itu. itu semiua hanya ujian sebagaimana aku bisa lulus dalam ujian itu atau malah gagal dan jatuh terjerumus.kadang aku takut untuk bertindak banyak, takut jika aku tak mampu menahan ujian ini hingga lulus, takut jika aku gagal dan malah terjerumus. jiwa ini belumlah stabil dalam memandang hidup. karena rasa cintaku masih dalam ujian -masih diuji oleh ALLAH SWT. ya robb,... jiwa ini begitu lemah,.. maka peluk eratlah jiwa ini dan jangan Engkau biarkan hambamu jatuh dalam lubang kegelapan. ya,,, rob.... lindungi hambamu dan tumbuhkanlah serta kuatkanlah rasa cinta ku kepada Mu (aamiiin,...)